Bantul, 7 Mei 2025 – Untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan literasi informasi di sektor pariwisata, sejumlah pelaku wisata berkumpul dalam acara Temu Pelaku Wisata yang diselenggarakan pada hari Rabu, 7 Mei 2025, pukul 08.30 WIB hingga selesai, bertempat di Griya Dahar Gendal Gendul, Jalan Parangtritis No. 18 Ngaglik, Patalan, Jetis, Bantul.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pemasaran, Endri Astuti, SIP dan menghadirkan narasumber utama yaitu Agus Susanto, seorang jurnalis, dan Junaedi Akbar, perwakilan dari sektor data informasi pariwisata. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun komunikasi dan kerja sama antar pelaku wisata di Kabupaten Bantul guna mendukung pengembangan desa wisata dan penyebaran informasi yang valid dan akurat.

Agus Susanto memberikan materi mengenai dasar-dasar jurnalisme, termasuk cara menulis berita menggunakan pendekatan 5W+1H. Ia menekankan pentingnya mencatat informasi narasumber secara akurat, memilih topik yang relevan, serta teknik penyuntingan berita, terutama bagi media digital. Sementara itu, Akbar menyoroti pentingnya ruang kolaborasi digital dan validasi data destinasi wisata melalui media yang kredibel.
Peserta temu pelaku wisata mendapatkan pemahaman tentang penggunaan Portal Data Bantul, sebuah platform online yang menyediakan data statistik, spasial, dan infografis dari berbagai instansi pemerintah daerah. Data ini bisa diakses publik sebagai bahan publikasi dan pengembangan program wisata berbasis informasi.
Tujuan utama acara yang ini adalah untuk memperkuat kapasitas SDM para pelaku wisata dalam mendokumentasikan dan menyebarkan informasi kegiatan wisata secara cepat, sederhana, dan tepat sasaran.
Kegiatan berlangsung dengan sesi diskusi, pelatihan menulis berita dan artikel, serta dokumentasi foto yang baik. Agus Susanto menambahkan bahwa publikasi kegiatan dapat memperkuat eksistensi desa wisata, misalnya dengan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan PMI. Selain itu, peserta juga belajar prinsip dasar dokumentasi foto dengan memperhatikan sudut pengambilan, tidak menggunakan timer, dan tidak membelakangi narasumber saat mengambil gambar.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta jaringan keberlanjutan antara pelaku wisata, media, dan wisatawan dengan dukungan data yang tervalidasi. Media disebut menjadi pusat informasi yang krusial bagi pengembangan pariwisata di Bantul.