Sejarah asal usul kesenian wayang kulit, jika ditelusuri tidak akan bisa lepas dari sejarah wayang itu sendiri. Wayang sendiri berasal dari sebuah kalimat yang berbunyi “Ma Hyang”, artinya berjalan menuju yang maha tinggi (disini bisa diartikan sebagai roh, Tuhan, ataupun Dewa). Akan tetapi ada sebagian orang yang berpengertian bahwa kata wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti bayangan, atau yang dalam bahasa Indonesia baku adalah bayang. Hipotesa bahwa wayang berasal dari kata-kata bayang ini didapat dari bukti bahwa para penonton dapat menyaksikan pertunjukkan wayang dengan hanya melihat bayangan yang digerakkan oleh para dalang yang merangkap tugasnya sebagai narator. Dalang sendiri merupakan sebuah singkatan dari kata-kata ngudhal piwulang, dimana ngudhal berarti menyebar luaskan atau membuka dan piwulang berarti pendidikan atau ilmu. Hal ini menegaskan posisi dalang sebagai orang yang memiliki ilmu lebih dan membagikannya kepada para penonton pertunjukkan wayang. (sumber : portalsejarah.com)
Untuk melestarikan, mengenalkan dan menambah kecintaan pada kesenian wayang kulit khususnya pada generasi muda, memberi hiburan pada masyarakat, Disbudpar Kab. Bantul akan mengadakan pagelaran wayang kulit dengan jadwal sbb :
Rabu, 20.07.16 Banjarwaru,Gilangharjo,Pandak Dalang Ki Gondo Suharno
Sabtu, 23.07.16 Triwidadi,Pajangan Dalang Ki Hadi Sutoyo
Bogoran,Trirenggo,Bantul Dalang Ki Sigit Manggolo Seputro
Senin, 25.07.16 Manukan,Sendangsari,Pajangan Dalang Ki Hadi Sutoyo
Rabu, 27.07.16 Nawungan,Selopamioro,Imogiri Dalang Ki Catur Kuncoro
Kamis, 28.07.16 Depok, Kretek Dalang Ki Bambang WN
Jumat, 29.07.16 Bongos,Gadingsari,Sanden Dalang Ki Seno Nugroho